Beli Alat Bekas Rp125 Juta, Pekerjaan BUMDes Semuli Jaya Lampung Utara Dipertanyakan

Lampung Utara-Gemilangnews.com- Program Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tahun Anggaran (TA) 2019-2020, yang diprioritaskan melalui Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2019-2020 sebesar Rp125 juta di Dusun 04, Desa Semuli Jaya, Kabupaten Lampung Utara, diduga pekerjaan di mark up oleh pelaksana. Dugaan ini muncul pasalnya pembangunan satu unit gedung mesin pres karet tidak sesuai peruntukannya.

Informasi yang diperoleh oleh tim Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Lampung Utara ini ke narasumber, Jumat (20/8/2021) lalu, bahwa uang sebesar Rp125 juta tidak sesuai dengan peruntukannya, yaitu yang pertama digunakan untuk. pemberian alat pres karet seharga Rp75 juta, sedangkan alat tersebut barang bekas atau second. 

“Seharus ada mesin penggerak alat pres, tapi kenyataannya belum ada mesin penggerak yang dibelikan. Dan tidak wajar bangunan dari kayu batang kelapa dan beratap asbes. Gedung tersebut belum memiliki dinding disekelilingnya serta alat pres karet bisa menelan dana hingga Rp125 juta,” ujar narasumber yang enggan disebutkan namanya.

Ketua RT 07, Dusun 04, Desa Semuli Jaya, Wagimin menjelaskan, tempat lokasi untuk meletakan mesin pres ini adalah bangunan rumah miliknya yang sudah lama tidak ditempati. Ia mengaku tempat tersebut tidak disewakan dan juga dibeli. Harapannya mesin pres yang diletakan dirumahnya bisa menyerap tenaga kerja warga sekitar.

“Itu rumah saya yang lama, untuk itu saya kasih tempat tidak disewa apalagi di beli. Saya berharap mesin pres karet ini bisa berjalan operasionalnya dengan baik. Maka tujuan saya bisa menyerap tenaga kerja dari warga desa setempat,” jelas dia.

“Nyatanya bangunan ini terbangkalai mangkrak sejak 2019 hingga sekarang. Saya berharap bangunan tersebut bisa dilanjutkan hingga selesai dan siap dioperasikan. Kita juga akan siapkan juga tenaga kerja dari lingkungan ini. Ternyata bangunannya mangkrak sampai sekarang,” lanjut Wagimin.

Ditemui terpisah dikediamannya, Mantan Pj Kades Semuli Jaya, Juniyanto mengungkapkan, ia mengetahui Nilai anggarannya, namun untuk bangunan ia belum tahu dimana lokasinya. “Nilai anggaran tahu, bangunannya aaya malah belum tahu dimana lokasinya. Karena itu kerjaan Ketua Bumdes sesuai tupoksinya masing- masing. Silahkan saja temui Ketua Bumdesnya,” ungkap dia.

Ketika dikonfirmasi dengan Ketua Bumdes Desa Semuli Jaya Suryanto di Aula Balai Desa Semuli Jaya, Senin (23/8/2021), mengatakan dana kegiatan Bumdes tahun 2019-2020 benar sebesar Rp125 juta. Ia mengaku membelikan mesin dan alat pres getah karet sebesar Rp75 juta. Dan sisanya Rp50 juta digunakan untuk bangunan tersebut.

“Saya belikan mesin dan alat pres getah karet Rp75 juta, dan yang Rp50 juta saya buatkan bangunan. Hasinya itulah karena dananya habis. Saya akan mengajukan lagi dana tambahan untuk melanjutkan pembangunan tersebut. Terkait dana kegiatan Rp125 juta siap saya pertanggungjawabkan. Karena hasil kegiatan saya laporkan terus sama Pj Kades saat itu. Dan sudah di periksa oleh tim Inspektorat yang turun kelokasi kegiatan tersebut,” kata Suryanto.

Berdasarkan hasil temuan tim IWO yang turun kelokasi kegiatan serta diperkuat keterangan RT setempat, bahwa bangunan tersebut tidak layak disebut selesai. Karena faktanya dari tahun 2019-2020 hingga sekarang bangunan tersebut mangkrak dan tidak dilanjutkan dengan alasan dana habis. Untuk itu tim meminta kepada yang berwenang turun kelokasi kegiatan yang harus didampingi oleh pihak Tipikor Polres Lampura serta Kejaksaan Negeri Kotabumi.

Tim IWO Lampung Utara juga meminta pihak berwenang terlebih dahulu melakukan pemanggilan terhadap pelaksana dan mantan Pj Kades Semuli Jaya. Jika terbukti dugaan mark up pada kegiatan tersebut, maka pihak terkait harus menentukan sikap dengan ambil tindakan terhadap siapa-siapa yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut. (*)