PKL Keluhkan Susahnya Mendapatkan Lapak

BOGOR-GemilangNews.com

Bogor merupakan kota sebagai pemangku ibu kota metropolitan Jakarta, melalui tata kelola kota namun dari kurang nya lahan parkir hingga lapak PKL , merupakan polemik yang belum dapat terpecahkan/ terealisasi oleh pemerintah kota Bogor, hingga saat ini dengan menjabat satu periode sebagai walikota Bogor dinilai belum mampu mengatasi permasalahan PKL. Masyarakat seakan sudah tidak percaya dengan walikota sebagai pemangku kebijakan untuk mensejahterakan rakyat, bagi para PKL kebijakan walikota petahana selalu menyengsarakan rakyat kecil yang menggantungkan nasib keluarga nya di lapak-lapak yang suatu saat dapat dieksekusi oleh pemerintah melalui SATPOL PP.
Saat ini pemerintah mewacanakan kawasan Taman Topi akan di bangun untuk tempat para PKL yang dikelolla oleh PD Pasar yang akan menampung jumlah para PKL yang berjualan diarea sepanjang taman topi dan sementara para PKL yang berjualan di areal kawasan tersebut akan di relokasikan ke pasar blok A dan blok B hal ini membuat para PKL mengeluhkan hal tersebut. Sedangkan pemindahan kepasar blok A dan blok B para PKL harus membeli kios dengan lebar 1.1/2 hal ini membuat para PKL merasa keberatan pemerintah malah menyusahkan para PKL bukan malah mensejahtrakan malah membuat para PKL jadi sengsara” ujar beberapa PKL di taman topi.

Hal ini di disampaikan oleh calon wakil walikota Sugeng Teguh Santoso yang biasa disapa STS, pada selasa 26 maret 2018 di warung pemuda jalan haur jaya .
STS mengatakan pemerintah saat ini harus melakukan kajian yang betul-betul bisa dirasakan oleh wong cilik, jangan hanya menindak tapi tanpa diberikan solusi yang terbaik yang bisa mengangkat perekonomian masyarakat kecil, seharus nya pemerintah menyediakan tempat nya dulu dengan dana anggaran APBD, agar dapat memberikan fasilitas untuk para pedangang yang benar-benar dirasakan untuk mengangkat dari sisi perekonomian masyarakat yang mayoritas para PKL yang dinaungi oleh dinas UKM Kota Bogor .

Hal ini yang menjadi pertanyaan saya” ujar STS, sebagai walikota yang saat ini yang masih menjabat, jangan melakukan hanya bisnis semata dengan dana dari APBD atau investor, tapi lihat jeritan masyarakat bawah yang betul-betul diberikan lapak untuk mereka mengantungkan nasib keluarga mereka dengan lapak-lapak atau kios pinggir jalan yang di larang membuka lapak namun ada beberapa oknum yang bermain didalam nya dengan tujuan bisnis, kasihan mereka hanya jadi korban. Saya berjanji akan memperjuangkan nasib para PKL agar mereka dapat berjualan dengan lokasi yang betul- betul dikelola dengan baik mulai dari pengunjung dan berniaga, jangan mereka di alokasikan ketempat yang dijadikan lahan bisnis oleh instasi pemerintahan dengan merelokasi ke tempat yang bermasalah seperti jambu dua, atau pasar blok A dan itu bukan solusi terbaik jika mereka harus menempati tempat jualan yang sepi pengunjung dan harus membayar sewa atau beli kios ujar nya” dan pemerintah harus siap didemo jika memang sudah tidak lagi berpihak pada rakyat. karena tanpa rakyat pemerintah bukan siapa-siapa dan tidak jadi apa-apa ujar Sugeng Teguh Santoso”.

Reporter : YN

CopyAMP code

Reader Interactions

Trackbacks

  1. … [Trackback]

    […] Here you will find 21935 additional Information on that Topic: gemilangnews.com/2018/03/26/pkl-keluhkan-susahnya-mendapatkan-lapak/ […]

JELAJAHI

error: Content is protected !!