Dirjen PPMD : Jangan Sekali-kali Berlogika Data

JAKARTA-GemilangNews.Com

Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dirjen PPMD), Taufik Madjid, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya dan pendamping desa  untuk tidak main logika dalam hal Data. Sistem data dan dokumen yang berkaitan dengan Desa harus valid, akuntable dan terus dilakukan updating setiap saat.

“Jangan sampai kita berlogika mengenai data. Data yang disajikan harus sesuai dengan fakta di lapangan”, tegas Dirjen.

Demikian penegasan Taufik Madjid dalam siaran Pers, saat membuka acara  Workshop Evaluasi dan Konsolidasi Pengelolaan Pendataan Program Inovasi Desa (PID) di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Dirjen PPMD mengakui bahwa personel Pendamping Desa dan basis data yang dimilikinya  menjangkau hingga ke pelosok Desa. Hal inilah yang menjadikan data Kemendesa memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

“Kebijakan kita terkait Data harus satu pintu. Secara kelembagaan, Pusdatin yang diberi kewenangan mengeluarkan data Kemendesa,” lanjut Taufik, didampingi Direktur PMD, M. Fachri.

Hasil pendataan yang sudah dilakukan selama ini, lanjut Taufik, diharapkan tercatat dan tersimpan dengan baik, sehingga kapan pun dibutuhkan, data tersebut siap. Oleh karenanya, pihak-pihak terkait diminta melakukan evaluasi dan konsolidasi terus menerus, terutama terkait data PID.

“Sudah ada perintah ke kita (Ditjen PPMD–Red) agar segera mempublikasi seluruh dokumen-dokumen hasil dari kegiatan Bursa Inovasi Desa atau BID, baik terkait capturing, kisah dan cerita sukses kegiatan inovasi Desa dan replikasi program dari desa lain. Semua itu harus ada datanya,” kata Taufik.

Taufik menambahkan, data kegiatan PID nantinya akan menjadi rujukan dalam menentukan upaya apa yang perlu dilakukan ke depan. Sebab, dalam data PID, dapat diketahui berapa jumlah inovasi desa, kartu ide, kartu komitmen, kartu replikasi, dan capturing yang telah dilakukan desa-desa.

“Point yang sangat penting dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, yakni kreatifitas dan inovasi. Tanpa itu, desa sulit melakukan perubahan ke arah lebih baik,” tandasnya.

Terkait kisah sukses Dana Desa (DD) selama empat tahun terakhir, Taufik mengatakan, sudah menjadi topik bahasan negara luar. DD mampu memberi pengaruh signifikan dalam menggerakan perubahan di desa dengan berbagai upaya inovatif.

“PID kita launching untuk mendorong kualitas, efektifitas, dan efisiensi penggunaan dana desa. Kontribusi PID sangat menentukan dalam mendorong desa-desa menjadi inovatif,” ujar Dirjen di hadapan peserta Tenaga Ahli-Manajemen Informasi Sistem (TA-MIS) dari 33 Provinsi. (Ril/Yuli)