Kapolres Purwakarta Ikuti Aple Siaga Bencana di Taman Pesanggrahan Padjajaran

PURWAKARTA – Ratusan aparat TNI-Polri, Tim SAR gabungan dari pemerintah kabupaten Purwakarta disiagakan mengantisipasi bencana alam saat memasuki musim hujan saat ini.

Hal tersebut terlihat saat menggelar apel siaga bencana, untuk memastikan kesiapan mengantisipasi potensi bencana alam di wilayah itu yang memiliki indeks risiko bencana alam cukup tinggi, pada Jumat, 8 Desember 2023.

Dalam apel yang digelar di Taman Pesanggrahan Padjajaran, Komplek Kantor Pemkab Purwakarta itu dihadiri, Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Arm Andi Achmad Afandi, Pj Bupati Purwakarta, Benni Irwan, Sekda Purwakarta, H. Norman Nugraha dan para Kepala OPD.

Menurut Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain, apel siaga bencana ini sebagai forum kegiatan antar lembaga pemerintah, nonpemerintah dan masyarakat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

“Melalui apel siaga bencana ini menjadi sarana untuk berkoordinasi dan meningkatkan kapasitas daerah sarana prasarana dan logistik dari berbagai unsur agar mampu bersinergi dalam penanggulangan bencana,” ungkap Edwar, pada Jumat, 8 Desember 2023.

Memasuki Musim penghujan ini, lanjut dia, potensi terjadinya bencana alam sangat besar, maka dari itu perlu adanya peran dan partisipasi dari semua pihak.

“Polres Purwakarta bersama instansi terkait menggelar apel ini untuk mengecek kesiap-siagaan baik itu peralatannya maupun personelnya. Jadi kalau nanti ada bencana alam, baik itu banjir maupun tanah longsor kita siap langsung terjun, kita bantu masyarakat di wilayah Purwakarta ini,” jelasnya.

Ia berharap, apel siaga bencana ini dapat menjadi manifestasi kesiapan pemerintah daerah, TNI, Polri maupun berbagai komponen masyarakat dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.

Ditempat yang sama, Sekda Purwakarta, Norman Nugraha mengatakan, apel siaga bencana ini bentuk kesiapan personel dalam menghadapi bencana diperlukan. Dia berkaca pada rentetan bencana yang terjadi pada tahun lalu yang mana puncaknya terjadi di akhir tahun.

“Kami meminta seluruh elemen masyarakat menyadari bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak tetapi yang lebih penting merupakan upaya bersama untuk dapat meminimalkan dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana,” ungkap Norman.

Lebih lanjut, Norman mengatakan deretan pihak-pihak terkait dapat memberikan berbagai informasi kepada warga khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan bencana sehingga masyarakat akan memahami apa apa yang harus dilakukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Untuk itu perlu ditegaskan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun instansi terkait semata, melainkan tugas semua pihak. Penanggulangan bencana alam merupakan panggilan kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab bersama,” ungkap Norman.

Ia mengaku pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam hal ini Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD Purwakarta akan menyiagakan personelnga tersebut selama 1×24 jam, dilengkapi peralatan Search and Resque.

“Kita siagakan anggota dari BPBD dan Damkar, jika terjadi bencana kita langsung terjun,” singkatnya. (CS)

CopyAMP code

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan

JELAJAHI

error: Content is protected !!