Tak Terima Anaknya Ditegur Guru, Bupati Purwakarta Persilakan Mendidiknya Sendiri

Purwakarta-GemilangNews.Com

Kepala Sekolah SDN 01 Ciwareng, Sakri (47) berselisih dengan orang tua anak didiknya sendiri. Ia diduga menampar secara halus siswanya tersebut karena asyik bercanda saat menjalankan upacara bendera. Arif (10) siswa kelas 6 SD yang terkena tamparan halus tersebut kemudian melaporkan perlakuan sang kepala sekolah kepada orang tuanya, Maman (42). Merasa geram atas tindakan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Maman memanggil Sakri dan balik menamparnya sebagai balasan atas tindakan yang dilakukan kepada anaknya tersebut.

Kejadian yang terjadi Jum’at (3/6) lalu ini mengundang perhatian Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Sore tadi Senin (6/6) Dedi memanggil Kepala Sekolah dan orang tua siswa tersebut ke rumah dinasnya di kawasan Jl Gandanegara No 25 Purwakarta. Dalam suasana yang memanas akibat adu argumentasi dari kedua belah pihak, Dedi akhirnya memberikan solusi untuk kedua belah pihak yang tengah berseteru.

Dedi mempersilakan kepada orang tua siswa agar segera melaporkan perbuatan kepala sekolah yang dianggap melanggar hukum olehnya kepada pihak kepolisian disertai bukti hasil visum. Akan tetapi Dedi memberikan catatan selama proses penyidikan, Arif tidak boleh dulu masuk sekolah. Tak hanya itu, Dedi pun mempersilakan kepada kepala sekolah agar melakukan hal yang sama karena dia telah menerima tamparan dari orang tua siswa. “Saya persilakan anda semua untuk melapor kepada pihak kepolisian. Kalau perlu ayo saya antar”. Kata Dedi dihadapan orang tua siswa dan kepala sekolah tersebut.

Akibat diskusi yang berlangsung alot. Kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan dengan tidak disertai oleh tuntutan hukum. Dedi kemudian berujar bahwa pihaknya akan mengefektifkan surat edaran yang berisi keharusan untuk memotong nilai siswa apabila didapati siswa memiliki karakter yang jelek. Apabila karakter buruknya masih belum berubah, dirinya mengaku akan menambahkan pasal dalam edaran tersebut agar siswa seperti itu dapat dikembalikan kepada orang tua untuk dididik secara mandiri. “Besok saya akan cek kesiapan sekolah dalam menerapkan aturan ini. Kalau terus dibiarkan akan berbahaya”. Pungkas Dedi.

Reporter: W.S

CopyAMP code

Reader Interactions

Trackbacks

  1. … [Trackback]

    […] Information on that Topic: gemilangnews.com/2016/06/07/tak-terima-anaknya-ditegur-guru-bupati-purwakarta-persilakan-mendidiknya-sendiri/ […]

  2. … [Trackback]

    […] Information on that Topic: gemilangnews.com/2016/06/07/tak-terima-anaknya-ditegur-guru-bupati-purwakarta-persilakan-mendidiknya-sendiri/ […]

  3. … [Trackback]

    […] Info on that Topic: gemilangnews.com/2016/06/07/tak-terima-anaknya-ditegur-guru-bupati-purwakarta-persilakan-mendidiknya-sendiri/ […]

  4. … [Trackback]

    […] Information on that Topic: gemilangnews.com/2016/06/07/tak-terima-anaknya-ditegur-guru-bupati-purwakarta-persilakan-mendidiknya-sendiri/ […]

  5. … [Trackback]

    […] Read More here to that Topic: gemilangnews.com/2016/06/07/tak-terima-anaknya-ditegur-guru-bupati-purwakarta-persilakan-mendidiknya-sendiri/ […]

JELAJAHI

error: Content is protected !!