PURWAKARTA-GemilangNews.Com
Berawal dari teguran peringatan yang di lontarkan oknum seorang guru berinisial CU kepada siswa berinisial AP yang hanya memakai celana levis saat bersekolah,Ap 14tahun disalah satu sekolah menengah pertama negeri di wilayah kabupaten purwakarta akhirnya AP harus mengalami luka lebam di bagian tubuhnya,ironisnya kekerasan dalam dunia pendidikan yang ada di kabupaten purwakarta tersebut menuai kecaman bukan hanya dari kedua orang tua siswa dan saudara serta teman teman orang siswa lainnya,Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sutisna,SH bersama Anggota dewan komisi lV lain nya pun akan terus mendorong serta mengawasi Disdikpora untuk mengambil sikap tegas agar para pelaku dugaan penganiayaan kepada salah satu siswa bisa merasa jera,Ini dimaksudkan agar tindak kekerasan di lingkungan sekolah tidak terulang kembali,terangnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Purwakarta ini menambahkan, Disdikpora mesti mengambil sikap tegas. Ini dimaksudkan agar tindak kekerasan di lingkungan sekolah tidak terulang kembali.
“Disdikpora Purwakarta jangan diam saja. Karena kami tidak punya kewenangan untuk mengambil sikap, dan kami hanya menekan dinas untuk bertindak,” terang Tisna saat di konfirmasi Purwakarta, Sabtu (14/5/2016).
Menurut Tisna tindak kekerasan di lingkungan sekolah tidak bisa di biarkan. “Khususnya kasus kekerasan guru terhadap muridnya. Dinas harus segera bertindak,” papar dia.
Ia menunggu sikap lanjutan dari pada pihak pemerintah daerah, khususnya Disdikpora. Jika tidak ada tindak lanjut dan kasus yang sama terulang kembali, Tisna memandang, ada sesuatu yang tak beres.
“Nah, tinggal bagaimana sikap pemerintah daerah dan dinas pendidikan. Kalau tidak ada tindakan, berarti pemerintah daerah dan dinas pendidikan tidak konsinsten dalam menyikapi hal ini,tutupnya.
Reporter: WS
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: gemilangnews.com/2016/05/14/hanya-karena-pakai-celana-levis-saat-sekolahdi-duga-anak-didik-di-siksa-oknum-guru/ […]