SUKABUMI-GemilangNews.Com
Program Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman (P2KKP) dilaksanakan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM ) Cipta Karya Mandiri bersama Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ) bersama-sama membangun fasilitas air bersih di Kampung Cikadaka,Desa Sukasirna Kecamatan Cibadak,Sukabumi,Jawa Barat.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun GemilangNews.Com,sejak tahun 2015, Program Nasional tentang pemberdayaan masyarakat mandiri Perkotaan PNPM Mandiri Perkotaan dinyatakan selesai secara program, gerakan di masyarakat semangat program dan kegiatan pemberdayaan masih berlangsung. Mengingat landasan yang diletakan oleh program ini dengan metodologi dan pendekatan yang ideal sudah terinternallisasi baik di tingkat masyarakat maupun di tingkat pemerintah,untuk itu Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai pengelola program PNPM Mandiri Perkotaan sejak 2007 dan program P2KP pada 1999-2006 memilih untuk melanjutkan semangat pemberdayaan dengan program Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman (P2KKP),Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat, saat ini Indonesia menghadapi tantangan pembangunan pemukiman dengan terdapat 38,431 Ha kawasan pemukiman kumuh yang tersebar di berbagai perkotaan di tanah air. Dalam pelayanan air minum, saat ini Indonesia hanya mencapai 70,5 persen, sedangkan akses pelayanan terhadap sanitasi baru mencapai 62 persen penduduk.Ini masih di bawah dari sasaran Millenium Development Goalds (MDGGs) yang ditargetkan tercapai pada 2020.
Kepala Desa Sukasirna,Deni Riswandi kepada GemilangNews.Com,saat ditemui diruang kerjanya,Senin ( 25 / 4 ), mengatakan bahwa Program Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman (P2KKP),yang sejalan dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, negara menjamin hak setiap warga negara untuk menempati dan memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur,serta tujuan program P2KKP tersebut diantaranya, perubahan sikap dan perilaku masyarakat hudup bersih, sehat dan produktif yang mendukung upaya mencapai target 100-0-100 di perkotaan pada 2019. Selanjutnya, partisipasi masyarakat dalam penanganan kawasan prioritas kumuh di perkotaan sesuai hasil identifikasi Dit. Bangkim DJCK. “100-0-100 dalam artian 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan pemukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak,ujarnya.
Untuk itu dengan adanya bantuan Program P2KKP ini,dirinya berharap,warga Desa sukasirna yang apabila musim kemarau sangat kekurangan atau sulit mencari air bersih,untuk saatnya nanti tidak akan ada lagi hal yang seperti itu,dan berpesan kepada warganya,agar bisa menggunakan fasilitas air bersih tersebut dan menjaganya sebaik mungkin,tuturnya.
Hal senada diungkapkan Ketua BKM Cipta Karya Mandiri,Desa Sukasirna, Entis Sutisna,mengatakan program P2KKP meliputi beberapa indikator penanganan masalah kawasan kumuh, di antaranya pembuatan Sarana Air Bersih (SAB), septic tank, pembangunan rabat jalan beton, dan grepel (serapan atau pengairan air dari atas genteng).
“Karena itu untuk wilayah di RW 07 Desa Sukasirna terbilang luas,terdiri dari 5 Rt,dan dengan jumlah KK sekitar 390 KK,untuk itu pembangunannya kami pusatkan di Kampung Cikadaka Rt.04/07 ini,agar penanganan sanitasi dan air bersih bisa dapat diakses dengan baik oleh masyarakat dikarenakan wilayah tersebut merupakan wilayah yang rawan air bersih dimana musim kemarau tiba,”ucapnya.
Masih kata Entis, pembangunan P2KKP seperti pembangunan Sarana Air Bersih (SAB), pembangunan jalan rabat beton, grepel, dan septic tank,semuanya sudah hampir selesai dan mencapai 100 persen.
“Tentunya kami berharap,dengan melaksanakan program pemerintah P2KKP ini,pembangunan yang kami lakukan bisa segera selesai serta bisa digunakan dan berguna bagi masyarakat,sehingga apabila musim kemarau tiba,masyarakat sudah tidak susah payah atau kesulitan lagi mencari air bersih,”pungkasnya.
Reporter : Rizal
1activity