UTA’45 Jakarta Mengirimkan Dua Orang Mahasiswa/i nya untuk belajar di USM Malaysia Selama Enam Bulan, dengan Beasiswa Yayasan

JAKARTA-GemilangNews.Com,- Universitas 17 Agustus 1945 (UTA ’45), Jumat (7/10), bertempat di Auditorium Lantai 3, UTA ’45 Jakarta melakukan pelepasan dan pembekalan dua mahasiswa Fakultas Farmasi, Raihan Fadil Muhammad, mahasiswa semester VII dan Phoebe Clarissa Chastity, mahasiswi semester V sebagai Mahasiswa Pertukaran (student change) dan Credit Transfer ’45 Jakarta ke Universitas Sains Malaysia tahun 2022 selama satu semester dan akan berangkat ke Malaysia, Sabtu (8/10).

“Ini merupakan suatu kabar gembira bagi kita semua dan juga bagian dari program kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Mas Nadiem,” kata Rektor UTA ’45, J. Rajes Khana,Ph.D, Senin (10/10), mengawali sambutannya.

Oleh karenanya Rektor mengajak mahasiswa agar jangan hanya memahami kampus UTA ’45, namun juga dapat mengenal dan memahami pengetahuan di luar dari negeri lainnya. Dan, ini agendanya kata Rektor memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda kepada mahasiswa UTA ’45.

“Tujuannya supaya mahasiswa tidak boleh minder tapi setara dengan yang lain. Bedanya mereka terbiasa berbahasa Inggris dan kalian tidak,” ujarnya.

Rektor berpesan kepada kedua mahasiswa untuk pelajari semua masalah yang ada dan teori-teori yang dapat diimplementasikan agar mahasiswa memiliki kapabilitas berstandar internasional.

“Belajar untuk berani, banyak bertanya dan berpikir kritis. Ini adalah opportunity,” ungkap Rajes.

Buka Wawasan, Dididik untuk Berdebat

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA ’45, Rudyono Darsono dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan pertukaran mahasiswa ini dapat membuka wawasan sistem pembelajaran serta membangun kepercayaan diri. “Kepercayaan diri mahasiswa itu sangat penting-sangat penting,” tandas Rudyono.

Menurut Rudyono, Pendidikan di luar negeri itu membuka wawasan bagaimana mahasiswa dididik untuk berdebat. 

“Debat di Indonesia dianggap sebagai sebuah permusuhan. Padahal, perdebatan itu untuk mengisi dan juga sebagai perbendaharaan pemikiran. Ini yang tidak diterima bangsa kita. Itulah kebodohan kita. Ini sama juga orang sudah mati tapi belum dikubur. Sudah mentok dan tidak berkembang lagi,” kata Rudyono.

Mewakili UTA ’45 Rudyono berpesan  kepada kedua mahasiswa yang mewakili UTA ’45 untuk membawa nama baik bangsa Indonesia melalui program yang sangat baik yang digagas Mas Nadiem.“Gagasan Mas Nadiem sangat brilian, bagaimana membangun bangsa yang confidence, percaya diri,” ujarnya.

“Semua anak-anak saya punya kesempatan yang sama untuk belajar di luar negeri baik dari program kampus maupun program Kemendikbudristek,” kata Rudyono.

Rudyono juga menekankan bahwa Pendidikan karakter membentuk attitude dan integritas. Untuk itu, mahasiswa diharapkan bangsa ini dapat mengubah jalan cerita dari bangsa koruptor menjadi bangsa yang berintegritas, membangun kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Kalian generation of change, jadilah pemimpin-pemimpin yang baik,” ungkap Rudyono di hadapan para mahasiswa yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut juga kedua mahasiswa diberi pembekalan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademi & Kemahasiswaan, Dr. Apt. Diana Laila Ramatillah, S.Farm, M.Farm.

Diana mengatakan kegiatan pertukaran mahasiswa ini merupakan kegiatan yang keempat kalinya. 

Diana juga menjelaskan bahwa kedua mahasiswa ini nanti di USM akan dijemput oleh pihak USM. “USM sangat aman. Di kampus ada klinik. Biaya makan pun cukup murah. Tersedia fasilitas bus gratis untuk antar ke tempat-tempat belanja,” ungkap  Diana berpesan agar kedua mahasiswa tersebut tetap menjaga tata krama. (DD)

CopyAMP code

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan

JELAJAHI

error: Content is protected !!