BKN PDI Perjuangan Meriahkan Bulan Bung Karno: Festival Pahlawan Desa Perebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila

JAKARTA-GemilangNews.Com,- DPP PDI Perjuangan, melalui Panitia Bulan Bung Karno tahun 2022 bersama Badan Kebudayaan Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (BKN PDI Perjuangan) kembali menggelar Festival Desa “Memperebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa” dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno 2022.

Hal itu disampaikan oleh panitia pelaksana pada acara launching festival desa bagian kedua pada Rabu, 15 Juni 2022 di Channel Youtube BKN PDI Perjuangan.

Pada kesempatan itu, Ketua BKN PDI Perjuangan, Aria Bima mengutarakan peringatan Bulan Bung Karno ini menjadi momentum bagi kalangan anak muda untuk meneladani sosok inspirator seperti Bung Karno yang telah berjuang memerdekakan Bangsa Indonesia dari penjajahan.

“Kalangan milenial harus menjadikan Bung Karno sebagai salah satu inspirator. Karena ada ketulusan, keikhlasan, semangat nasionalisme, patriotisme terhadap masyarakat bangsa dan negara sesuai dengan profesi masing-masing,” kata Aria Bima.

Selain itu, Aria Bima menjelaskan bahwa adanya festival desa diharapkan mendapatkan inspirator-inspirator baru dari kalangan anak muda dengan tetap berpegang teguh terhadap ideologi negara yakni Pancasila.

“Saya yakin dengan adanya festival desa ini, mendapatkan inspirator-inspirator, maka desa itu akan semakin maju, desa yang meng-Indonesia bahkan desa yang mendunia, yang tentunya dengan prinsip Pancasila menjadi cara pandang dan perilaku masyarakat Indonesia,” ujar Aria Bima.

Sekretaris BKN PDI Perjuangan Rano Karno mengutarakan festival pahlawan desa merupakan lanjutan dari festival pahlawan desa yang pernah diselenggarakan oleh BKN PDI Perjuangan pada tahun 2021 dan pada festival desa kali ini mengalami banyak peningkatan mulai dari hadiah dan kategori.

“Festival desa ini sudah berkembang mulai dari hadiahnya yang mencapai 412 juta rupiah dua kali lipat dari sebelumnya dan temanya semakin bervariasi,” kata Rano Karno.

Senada dengan hal itu, Direktur festival desa bagian pertama yakni Anang Setia Sumarsono mengungkapkan bahwa festival desa bergengsi karena akan memperebutkan berbagai macam hadiah yang sudah disiapkan oleh panitia.

“Festival desa ini sangat bergengsi karena memperebutkan piala ‘Megawati Kawal Pancasila dari Desa’ dan uang tunai yang nilainya lebih besar dari tahun sebelumnya serta setiap peserta akan mendapatkan sertifikat,” kata Anang.

Selain itu, Syafril Nazirudin, Direktur Festival Desa yang kedua ini mengatakan diadakannya festival desa ini terinspirasi dari pesan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan di HUT ke 48.

“Bu Megawati mengatakan desa merupakan ujung tombak pemerintahan dan desa juga harus menjadi sumber kebudayaan. Dan dari desa, harus bisa dalam pencegahan stunting. Inilah kata kuncinya. Perbaikan pola makan, dan gizi penting untuk mencegah stunting di desa melalui peningkatan budaya yang menyehatkan dari kuliner dan rempah-rempah yang melimpah. Melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada,” kata Syafril.

Lanjut Syafril mengatakan, bahwa Ibu Megawati juga mengingatkan pesan dari Bung Karno pernah mengatakan, Desa merupakan salah satu benteng pertahanan Negara. Sehingga kita jangan sampai mendiskreditkan desa. Oleh karena itu, dalam peringatan bulan Bung Karno ini, kita ingin rutin mengadakan festival terkait dengan desa,” ujar Syafril.

Syafril Nazirudin menjelaskan bahwa festival kebudayaan dan peningkatan desa bagian kedua ini memiliki tiga kategori yaitu festival milenial pelopor, festival syukur rakyat desa dan festival inovasi teknologi desa.

Menurut Syafril, adanya festival milenial pelopor desa bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme, perjuangan untuk bangsa yang dipelopori oleh anak muda atau milenial itu sendiri. “Jangan sampai kita kehilangan roh perjuangan, sebab kita pernah memiliki tokoh teladan seperti Bung Karno yang ada di era saat itu masih muda dan belum ada teknologi seperti gadget dan lainnya, tapi sudah mampu berjuang untuk Bangsa dan Negara sebegitu besarnya,” jelas Syafril.

Selanjutnya Syafril mengatakan, kategori festival yang kedua ini ialah festival syukur rakyat desa. Hal ini untuk menyokong kebudayaan masyarakat agar tidak tergerus oleh zaman.

“Kita boleh menjadi milenial yang modern, tapi jangan lupa kepribadian kita dan di sinilah pentingnya kebudayaan itu kita tampilkan dan ini juga menjadi trigger (pemicu) untuk desa-desa yang lain. Jangan sampai kita melupakan asal-usul, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki jati diri,” kata Syafril.

Selanjutnya ialah kategori festival inovasi teknologi rakyat desa. Syafril memaparkan bahwa hal ini bisa menjadi momentum untuk menampilkan karya anak bangsa di bidang inovasi teknologi dan bermanfaat bagi desa maupun sekitarnya.

“Kita ingin mengapresiasi dan mengeksplorasi yang sebenarnya banyak di desa-desa terkait teknologi dan belum kita ketahui bahkan belum tersorot oleh media. Juga ketahanan budaya dan sosial masyarakat berdasarkan nilai luhur dari budaya lokal, menata kehidupan masyarakat menjadi tertib, taat hukum, aman, dan harmonis, serta mengembangkan kreativitas masyarakat di dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada,” ujar Syafril.

Di penghujung acara launching Festival Desa, panitia memutar video seputar syarat dan ketentuan serta link pendaftaran bagi para peserta yang akan mengikuti lomba pembuatan video Festival Desa bagian Kedua.

Turut hadir dalam acara Launching Festival Desa Sekretaris BKN PDI Perjuangan Rano Karno, Direktur festival desa bagian pertama, Anang Setia Sumarsono dan Direktur festival desa bagian kedua yakni Syafril Nazirudin. (*)

CopyAMP code

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan

JELAJAHI

error: Content is protected !!