Warga Gusuran Penggilingan Jakarta Timur Minta Bantuan Menteri Sofyan Djalil

GemilangNews.Com | Jakarta – Lahan sengketa seluas 1,5 hektar yang berada di Jl. Perjuangan RT 14/RW 04, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur tersebut telah dilakukan Eksekusi pada hari kamis, 21-10-2021, aparat gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP Jakarta Timur dan Pengadilan Negeri dengan total sekitar 1.200 personel.

Diketahui di lahan tersebut berdiri 73 bangunan, yang diperkirakan dihuni sekitar 50 KK dengan jumlah kurang lebih 221 jiwa.

Eksekusi penggusuran tersebut berdasarkan surat permohonan ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur, nomor W10.U5/7896/HK.02/7/2020 tanggal 13 Oktober 2021, perihal permohonan bantuan anggota untuk eksekusi pengosongan dan penyerahan. Surat pemberitahuan eksekusi dan pengosongan dan penyerahan atas penetapan ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur nomor 16/2021 Eks Jo No 02/:Pdt.G/2020/PNJktTim, tanggal 27 agustus 2021.

Salah satu warga Zulkifli Wiyadi, mengatakan bahwa dirinya telah di tunjuk dan di berikan tugas oleh ahli waris, keterangannya kepada wartawan sejak bulan Agustus 2021 laku, ahli waris memberikan wewenang kepadanya dalam hal pengurusan dan penyelesaian terhadap tanah tersebut

“ibu Yuni Chandra Nurjana ahli waris dari R. A. Emmy Ningtiyas De Groot selaku ahli waris tunggal yang sah dari Putri Wiliam A De Groot alias Sastro Soewiryo Sardam. Berdasarkan penetapan pengadilan Jakarta Selatan, No. 399/Pdt/P/1991/PN.Jkt.Sel tanggal 10 September 1991.”katanya.

Yuni memberi tugas kepada Zulkifli Wiyadi selaku penggarap lahan Penggilingan dan Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur surat tugas tersebut diberikan pada tanggal 17/08/2021 di Jakarta, perihal wewenang yang ditugaskan adalah dalam pengurusan dan penyelesaian permasalahan yang berada di lokasi tersebut, dokumen yang diberikan berupa Eigendom Verponding No. 6530, serta surat harta No. W7.Ca.Ht.10 Juni 1988.

“Dengan bekal surat tugas dan dokumen tersebut saya berwenang dalam persoalan surat-surat perijinan pengurusan dokumen serta dapat mewakili pemberi tugas dalam menghadap instasnsi pemerintah setempat. “katanya.

Saat ini Zulkifli mengatakan dirinya beserta warga dan kuasa hukum masih berupaya memperjuangkan hak-hak warga serta ahli waris dengan proses gugatan di pengadilan Jakarta Timur.

“Gugatan kami daftarkan ke paniteraan pada 6 Oktober 2021 lalu, dengan nomor 1822/SK/Penge/Insdt/2021/PN.Jkt.Tim.”ujarnya.

Menurut Zulkifli pada tahun 1999 ia ditawari sebidang tanah di Kp. Pisangan RT 14/RW 07, Kelurahan Penggilingan Kecamatan Cakung Jakarta Timur oleh ibu Casmiri.

“Tahun 1999 saya di tawari tanah seluas 300 meter oleh ibu Casmiri, kondisi tanah itu kosong hanya ada kolam, saya berminat dan membayar uang pada tanggal 20 Februari 1999, sebesar Rp. 8.00.000,- untuk biaya oper alih garap, setelah memberi tanah itu saya bangun rumah dan saya tempati sampai sekarang, berarti sudah 22 tahun saya tinggal dan kuasai tanah ini.”pungkanya menceritakan kronologi kepada wartawan.

Ia berharap kepada pihak pemerintah dapat membantu dia dan warga lainnya, agar apa yang sudah di perjuangkan terssebut mendapatkan keadilan. Dirinya juga meminta kepada Menteri Sofyan Djalil yang sedang memberantas mafia tanah.

“Kami berharap pada Pak Presiden dan Pak Menteri Sofyan Djalil untuk bantu kami, pak Menteri yang kami tahu sekarang sedang memberantas mafia tanah, kami ini korban pak, kami ini manusia yang tidak bisa juga di gusur begitu saja, jika memang sudah diputuskan, ya kami di berikan ganti rugi, kami mau tinggal dimana lagi, kondisi ekonomi lagi susah semua, anak istri kami bagaimana, sekali lagi kami mohon pak Menteri bantu kami.”harapnya. (Frs)