Mengenal Ignorant Leader

Oleh : H. BABAY SUHENDRI

Pilkada sudah di depan mata. Tanggal 9 Desember 2020 mendatang warga Kabupaten Serang akan memilih kepala daerah yang baru untuk periode 2020-2026.

Momen ini sangat penting terkait dengan masa depan Kabupaten Serang 5 tahun ke depan. Oleh karena itu kita perlu ‘litarate’, melek politik. Setidaknya kita bisa mengedepankan nurani saat kita memilih pemimpin.

Menurut Abdurrahman Syebubakar, Ketua Institute for Democration Education, dalam realitas politik saat ini, setidaknya ada empat tipe pemimpin politik di Indonesia.

Pertama, pemimpin berkualitas yang visioner dan mampu menerjemahkan visi besarnya dalam pilihan sistem dan kebijakan serta memiliki keberanian politik untuk membongkar sistem dan melawan predator ekonomi politik.

Kedua, pemimpin dengan visi besar, namun sebatas retorika dan mimpi tanpa kemampuan menerjemahkannya dalam pilihan dan implementasi kebijakan.

Ketiga, pemimpin yang cakap pada tataran operasional dan program tanpa visi sehingga memimpin tanpa arah.

Keempat, pemimpin yang (terkesan) sederhana dan merakyat tetapi tidak memiliki visi, kecakapan dan keberanian politik untuk merealisasikan janji janji politik hasil rekayasa tim pemenangan. Dilengkapi watak predatoris dan culas, tipe pemimpin ini yang dilabeli sebagai ignorant leader.

Mungkin padanan ignorant leader dalam bahasa Indonesia adalah penguasa jahil, yang ditandai kebodohan dan sikap culas sekaligus.

Ignorant leader biasanya lahir dari rahim sistem politik non demokratis/otoriter yang tertutup dan korup. Namun, bisa juga hadir akibat kecelakaan politik atau dikuasi demokrasi (demokrasi seoalah olah) – demokrasi yang dibajak oligarki.

Sudah pasti, tipe penguasa ini tidak memiliki kemauan dan keberanian untuk menunaikan janji-janji politiknya. Dalam “kamus kekuasaan” ignorant leader, tidak ada istilah hijrah dari sistem dan kelembagaan neoliberal ekstraktif yang dibajak para predator ekonomi politik menuju sistem dan kelembagaan yang sarat dengan napas keadilan sosial.

Bagi ignorant leader, tidak penting apakah sistem dan pendekatan pembangunan yang dijalankan memihak dan mensejahterakan atau sebaliknya menyengsarakan rakyat jelata. Yang penting, kekuasaannya semakin luas dan berlanjut. Pundi pundi keuangannya tetap penuh dan pialang politik di belakang sang ignorant leader untung berlipat ganda.

Terpilih melalui sistem yang cacat dan dengan cara culas, kecendrungannya, ignorant leader hanya berfikir tentang upaya meraih dan mempertahankan kekuasaan melalui monopoli penguasaan ekonomi-politik.

Ignorant leader juga berkepentingan memelihara dan memperluas jangkauan “pendukung fanatik buta” guna melangggengkan kekuasaannya. Sebaliknya, warga yang cerdas politik menjadi ancaman utama bagi ignorant leader. Maka, dengan segala cara, ignorant leader menyumbat saluran terbangunnya kecerdasan politik warga.

Dengan terbangunya pengetahuan politik diharapkan terhindar dari penguasa jahil. ya, ‘amit amit jabang bayi’😁. Semoga esok yang mencalonkan menjadi kepala daerah Kabupaten Serang adalah putera puteri terbaik.

Melalui penyelenggaraan pemilu yang baik diharapkan melahirkan pemimpin berkualitas yang visioner, cakap, amanah dan memiliki komitmen politik kuat untuk melakukan perubahan ke arah baru yang lebih spektakuler.

Wassalam
H. Babay Suhendri
Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Serang

CopyAMP code

Reader Interactions

Trackbacks

JELAJAHI

error: Content is protected !!