Fokus Mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

JAKARTA-GemilangNews.com

Forum Komunikasi Umat Islam (Fokus) mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di warga Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (6/3) malam. Ratusan orang dari warga Kemayoran dan sekitar, menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang sempat diguyur hujan.

Turut hadir pimpinan Majelis Asmaul Husna Raatib Syamsi Syumuus, Habib Mustafa Abdullah Alaydrus, Ustad Gogon, Dewan Masjid, H. Nurdin, Penasehat Dewan Masjid, H. Dedi, Ketua Masjid Al Muhajirin, H. Ardi, Ketua RW, Ketua LMK Kemayoran, Caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, H. Nurhbatillah, S.H, Pendiri Forum Komunikasi Umat (Fokus), Andri (Lebe), Ketua Forum Komunikasi Umat (Fokus), Mohammad Rizal Gofur, Ketua Pendiri Maulid, Ustad Wahyu berserta Anggota Fokus, dan tokoh masyarakat setempat.

“Kita bersyukur akhirnya acara ini bisa terselenggara, tidak mudah menyelenggarakan Maulid yang juga diramaikan para pedagang kaki lima tersebut. Berbagai tantangan harus dihadapi, termasuk dipandang remeh beberapa pihak,” kata Ketua Pelaksana Maulid/Pimpinan Fokus, Ustad Wahyu, Rabu (6/3) malam, saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW, di Kemayoran Barat 4, Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, kata Ustad Wahyu mengatakan awalnya bahkan ada yang memandang sebelah mata, dan tidak yakin kita bisa menyelenggarakan acara ini. Namun akhirnya, kata dia, semua cibiran dijawab dengan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung lancar. “Perayaan hari lahir Rasulullah oleh pihaknya tidak akan terwujud jika tak didukung oleh berbagai pihak, terutama para donatur. Ia berharap acara maulid bisa berdampak positif bagi masyarakat sekitar terutama untuk menjadikan umat Islam Kemayoran lebih bertakwa kepada Allah dan mencintai Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Ustad Wahyu, mengungkapkan kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu baik dari pemerintahan maupun swasta, yang tidak bisa kita sebutkan satu per satu. Saya juga mengajak kepada warga untuk bergabung dengan organisasi yang berdampak positif, barangkali Fokus salah satunya,” ujarnya.

Sementara itu, Habib Mustafa Abdullah Alaydrus, mengatakan perayaan hari lahir Muhammad SAW tidak harus dilakukan pada 12 Rabiul Awal atau sekitar bulan November. Tapi setiap saat bisa dilakukan, karena maulid itu bukan untuk hafalan. “Tapi hadirnya Rasulullah itu untuk kita cintai,” kata Habib.

Selain acara Maulid, juga di isi dengan pengajian, membaca doa, ceramah, dan kegiatan maulid juga memberikan  santunan anak yatim dan janda. (dade)