KAB.BOGOR-GemilangNews.com
Ngabungbang adalah salah satu tradisi leluhur turun temurun yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat Sunda pada setiap tanggal 14 Mulud, Ngabungbang sendiri berasal dari kata Nga dan Bungbang, Nga berarti Ngahijikeun atau Mempersatukan dan Bungbang berarti Membuang atau Membersihkan, bila diartikan keseluruhan Ngabungbang adalah Mandi suci dengan niat menyatukan cipta, rasa dan karsa untuk membuang semua perilaku tidak baik lahir ataupun batin.
Tradisi ngabungbang sampai saat ini masih rutin dilaksanakan oleh Masyarakat Kecamatan Caringin khususnya desa Cimande Jaya dan Lemah duhur, dengan tujuan untuk bermunajat hanya kepada Allah SWT untuk memohon ampunan dan bertobat dari segala kesalahan yang telah diperbuat.
Selain itu, ritual ini juga bertujuan memohon kekuatan untuk kebaikan dalam mencapai segala cita-cita hingga mendapatkan peningkatan kualitas pribadi dalam kehidupan, Selasa (20/11).
Dengan digelarnya acara Ngabungbang ini selain untuk membersihkan diri akan tetapi juga membawa dampak posotif bagi warga masyarakat sekitar, mereka memanfaatkan momen tersebut untuk mengais rejeki.
Banyak warga meskipun tidak ikut berjualan akan tetapi bisa memanfaatkan lahan di pekarangannya untuk disewakan ke para pedagang.
Ujang Nazmudin selaku Kepala Desa Lemah Duhur saat ditemui dikediamannya menjelaskan, ” Kita pihak desa ikut mendukung tradisi ini, karena acara Ngabungbang ini adalah acara rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya, untuk acara puncak sendiri nanti akan dilaksanakan di malam Kamis atau malam 14 Mulud”.
Masih menurutnya, ” Saya sebenarnya berharap kepada seluruh Masyarakat agar untuk tahun – tahun berikutnya merekalah yang bisa berperan aktif, misalnya seperti yang kita lihat banyak pedagang – pedagang dadakan yang berjualan dan kebanyakan pedagang dari luar, kenapa sebagai Warga pribumi tidak memanfaatkan kesempatan ini, alangkah baiknya apabila Warga menjadi penjual bukan hanya sebagai pembeli”. (Dw)
2saddled