Diduga Adanya Keterlibatan Orang-Orang Yang Paham Dibidang Farmasi

PALEMBANG-GemilangNews.Com

Gubernur Sumsel H. Herman Deru hadiri seminar nasional kefarmasian 2018 yang bertemakan “Mewujudkan Generasi Muda Yang Berahlak Terpelajar Berprestasi dan Berkarakter Tanpa Narkoba” bertempat  di Auditorium STIFI Bhakti Pertiwi Palembang, Rabu (14/11/2018)

Pada kesempatan ini Gubernur Sumsel, Herman Deru, menyampaikan dalam hal pendidikan akan men-support penuh semua kegitan yang positif dilakukan oleh Mahasiswa di Sumsel. “Untuk mewujudkan generasi muda yang berakhlak, terpelajar, berprestasi dan berkarakter tanpa Narkoba dan mengharapkan mahasiswa kedepannya dapat menjadi penerus kepemimpinan yang baik dan dicintai rakyat,” katanya.

Yang mana acara seminar ini dihadiri oleh Prof. Dr.H.M.Edwar Juliartha, (BNNP Sumsel), Rolena, SKM., MM dan Yeni Yulita, (Perwakilan BPJS Ogan Ilir), Susina, SPan, (Ketua Yayan STIFI Bhakti Pertiwi), Drs. H. Noprizon M.Ke.Apt, (DD III Fax Farmasi Universitas Andalas Padang), Dr. Dedy Almasdy, MSi, Apt. Dan di ikuti sekitar 250 orang mahasiswa.

Sementara pada tempat yang sama menurut  Dr. Dedy Almasdy MSi, Apt peran farmasi klinik dalam menghadapi globalissi. banyak dampak negatif di Indonesia, yaitu banyak terjadi Drug Abuse And Misuse, banyak tersebar Napza, banyak terjadinya HIV/AIDS dan LGBT bebas dimana-mana.”Kefarmasian, diantaranya definisi farmasi klinik, perkembangan konsep farmasi Klinik, pelayanan farmasi klinik pada setting preventif dan promotif,” ucapnya

Selain itu menurut, Rolena, SKM., MM generasi emas, generasi anti narkoba, yaitu jumlah penyalahguna narkoba pada tahun 2017 sebanyak 3.376.115 dengan usia 10 hinga 59 tahun. “Situasi narkoba Indonesia dan Ancaman masa depan bangsa. Serta macam-macam jenis dan bahaya serta ancaman hukumannya,” katanya

Sedangkan menurut, Susiana, S.Farm., Apt., MM., mengenai tantangan kerja di dunia kefarmasian pada era globalisasi, penyalahgunaan obat-obatan saat ini bisa diduga adanya keterlibatan orang-orang yang paham dibidang farmasi, yang mau mencari untung besar namun tidak memikirkan akibatnya.

“Untuk menyikapi liarnya penggunaan obat terlarang dan berbahaya, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan ahli farmasi itu sendiri. Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) harus semakin kuat dalam melakukan pengawasan. Pemerintah juga harus memberikan dukungan karena melakukan pengawasan membutuhkan biaya besar,” pungkasnya. (Yuli).

CopyAMP code

Reader Interactions

Trackbacks

  1. … [Trackback]

    […] Info to that Topic: gemilangnews.com/2018/11/14/diduga-adanya-keterlibatan-orang-orang-yang-paham-dibidang-farmasi/ […]

  2. … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: gemilangnews.com/2018/11/14/diduga-adanya-keterlibatan-orang-orang-yang-paham-dibidang-farmasi/ […]

JELAJAHI

error: Content is protected !!