Pemerintah Kurang Tanggap Adanya Pasien Miskin

BOGOR-GemilangNews.Com

Warga miskin desa sirnagalih kecamatan Tamansari kabupaten Bogor Penderita TBC akut kurang perhatian dari pemerintah setempat, sehingga pasien tak di bawa ke rumah sakit di karena kan tidak memiliki Dokumen, orang tua pasien tidak memiliki uang sepeserpun juga tidak memiliki jaminan kesehatan BPJS.

Jaminan kesehatan adalah hak semua warga negara, tanpa kecuali. Dari sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia.

Tetapi jaminan kesehatan ini belum merata, hal ini di sebabkan banyak faktor tetapi lebih banyak adalah kurangnya sosialisasi dari pemerintah setempat.

Saat di temui team GemilangNews.com Kamis (15/03), Sofia mengatakan, “Penyakit TBC masuk dalam bencana nasional, artinya tanpa melihat asal usul dokumen kependudukan apabila menemui penyakit ini, langsung di evakuasi, Sayangnya pemerintah lebih memilih melihat dokumen daripada alasan kemanusiaan.

“Pasien dibiarkan Terbaring dengan TBC yang sudah akut, Bernanah, Belatung dan ada semut merah di tubuhnya. Sungguh ironis di tengah pemerintah ingin memberantas Penyakit TBC, tetapi ada pembiaran Terjadi”, ujarnya.

Mardjuki ketua POSPERA kota Bogor menambahkan, “Seharusnya pemerintah desa cepat tanggap dalam menangani masalah ini dan peka terhadap kebutuhan warga khususnya kesehatan. Tanpa di minta mengulurkan tangannya untuk membantu membuatkan Dokumen warga, jaminan sosial dam membawa kerumah sakit untuk warga miskin”, pungkasnya.

Pasien bernama Intan Diana, Lahir Di Bogor tanggal 13 Agustus 1997, karena kemiskinannya harus berpindah tempat tinggal dan saat ini mengontrak di kampung kabandungan Rt 004 Rw 003 Nomor 90, Desa sirnagalih kecamatan taman sari Kabupaten Bogor.

Yang memiliki Dokumen Kartu keluarga Di Cibuluh Rt 001 Rw 008 Kelurahan Kedung Badak Kecamatan tanah Sareal Kota Bogor.

Pernah di rawat di rumah sakit paru gunawan Cisarua, pada bulan agustus di bawa kerumah sakit karya bakti hasilnya suspect TBC, juga di temukan benjolan sebesar kepalan tangan dan pecah mengulurkan nanah hanya diobati dengan Rivanol dan amoxilin.

Sejak bulan November 2017 ananda Intan sempat di rawat di Rumah Sakit Cisarua Kabupaten Bogor, penuh perjuangan ketika dirawat berbagai pihak sudah di minta untuk melihat kenyataan darurat TBC, dari mulai RT,RW,kelurahan,Bupati/walikota sampai Gubernur juga dinas kesehatan dan Rumah Sakit, Dan alasannya Dokumen Tidak ada dan tidak berada di wilayahnya juga memarahi pasien jika melapor untuk sebuah hak sebagai warga negara. Pada akhirnya semua bergerak dan mengobati intan, walau tidak maksimal sampai Dokumen selesai.

Pada saat ini intan sakit kembali,alasan kemiskinan yang membuat orang tua tidak maksimal merawat Intan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai buruh bangunan dan ibunya seorang Ibu rumah tangga, tidak cukup untuk membiayai anak yang berjumlah 5 orang. Dengan perjuangan ingin menyembuhkan anaknya, ibunya rela membuat dokumen dengan transportasi menumpang dari angkot ke angkot.

SKTM sudah siap dan JKN-PBI juga sudah bisa di gunakan, tetapi keluarga Intan masih butuh untuk operasional selama di Rumah Sakit dan meninggalkan Biaya untuk adik-adik intan yang masih kecil. Untuk kami mengetuk pintu hati pemerintah,masyarakat,rumah sakit dan kader kesehatan saling bahu membahu, agar tidak ada Intan-intan yang lainnya. Saat ini Intan Berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor.(Red/Alv)

CopyAMP code

Reader Interactions

Trackbacks

  1. … [Trackback]

    […] Find More on on that Topic: gemilangnews.com/2018/03/15/pemerintah-kurang-tanggap-adanya-pasien-miskin/ […]

  2. … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: gemilangnews.com/2018/03/15/pemerintah-kurang-tanggap-adanya-pasien-miskin/ […]

  3. … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: gemilangnews.com/2018/03/15/pemerintah-kurang-tanggap-adanya-pasien-miskin/ […]

  4. … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: gemilangnews.com/2018/03/15/pemerintah-kurang-tanggap-adanya-pasien-miskin/ […]

JELAJAHI

error: Content is protected !!