RIBUAN MASSA LSM GMBI GERUDUK KANTOR BLH KABUPATEN SUKABUMI

SUKABUMI – GemilangNews.Com

Ribuan Massa dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia ( GMBI ) Distrik Sukabumi Raya,berunjuk rasa didepan kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi,di Blok Perkantoran Jajaway,Palabuhan Ratu,Sukabumi,Jawa barat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun GemilangNews.Com Massa LSM GMBI mendatangi kantor BLH Terkait dugaan adanya dampak terhadap lingkungan termasuk gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar dengan berdirinya Sebuah pabrik yang berada di bawah PT Siam Cement Group (SCG),yang berlokasi di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Gunungguruh dan LSM GMBI juga menyerahkan sampel air tercemar yang diambil dari sumur warga Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh kepada Dinas BLH Kabupaten Sukabumi.

Ketua DPD GMBI Sukabumi Raya, Freddy Sugara Lubis,kepada GemilangNews.Com mengatakan bahwa alasan mereka menggelar aksi unjuk rasa ke Dinas BLH Kabupaten Sukabumi dikarenakan instansi inilah yang telah mengeluarkan rekomendasi AMDAL untuk pabrik semen Jawa yang telah menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar seperti polusi udara, pencemaran air sumur, serta menimbulkan gangguan kesehatan saluran pernafasan warga.

” BLH sebagai instansi yang merekomendasikan hingga AMDAL pabrik semen Jawa keluar perlu melakukan monitoring ke lapangan terkait permasalahan yang ada,karena dampak-dampak yang ditimbulkan dari pabrik semen jawa sudah sering dirasakan masyarakat sekitar sejak perusahaan itu berdiri,” Ujarnya.

Untuk itu sengaja kami LSM GMBI datang ke BLH untuk mendapat informasi yang jelas  terkait dampak yang ditimbulkan setelah keluarnya AMDAL semen Jawa. Karena hasil temuan di lapangan, banyak masyarakat yang terkena dampaknya setelah pabrik beroperasi.

” Sejak PT.Semen Jawa beroperasi,kesehatan masyarakat sudah terganggu,baik itu dampak dari debu dan polusi udara yang ditimbulkan oleh pabrik,ditambah suara bising  yang ditimbulkan dari mesin pabrik juga kerap terdengar warga sekitar,termasuk air sumur warga menjadi tercemar, sehingga menyebabkan tidak layak dikonsumsi,dan keberadaan kami disini adalah untuk mendampingi warga sekitar yang terdampak akibat pendirian pabrik tersebut,untuk itu kami berharap agar pihak Pemkab Sukabumi khususnya BLH agar segera melakukan pengawasan dan evaluasi menyeluruh terhadap pabrik semen Jawa tersebut,”Jelasnya.

Kepala BLH Kabupaten Sukabumi, Daden Gunawan yang didampingi Kepala Bidang AMDAL, Denis Eriska,mengatakan bahwa Dinas BLH sebelum mengeluarkan rekomendasi AMDAL terlebih dulu melakukan kajian intensif di sekitar pabrik berdiri,termasuk dampak yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan warga.

“AMDAL pabrik semen Jawa sudah memenuhi standar baku mutu. Mulai dari baku mutu udara, air, emsi, tingkat kebisingan, dan dampak lainnya yang akan ditimbulkan. Kita melakukan proses AMDAL pada 2008, baru pada 2009 rekomendasi AMDAL itu dikeluarkan. Jadi sebenarnya sudah tidak ada masalah. Karena kami juga sudah sering melakukan pemantauan di lokasi pabrik sambil menguji emisi cerobong asap pabrik,” Tuturnya.

Biarpun demikian,BLH akan tetap melakukan monitoring dengan melibatkan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut,sehingga apa yang menjadi tuntutan masyarakat soal pencemaran lingkungan bisa terjawab secepatnya.

” Mengenai banyaknya masyarakat sekitar yang terkena penyakit ISPA,berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas Gunungguruh,ternyata tidak ditemukan warga sekitar pabrik yang mengalami penyakit Ispa maupun gatal-gatal yang ditimbulkan dari polusi atau debu pabrik semen Jawa,apa yang telah disampaikan masyarakat terkait gangguan kesehatan akibat yang ditimbulkan pabrik itu sama sekali tidak benar,karena kami punya data yang valid dari Puskesmas Gunungguruh,” pungkasnya.

Unjuk rasa dari LSM GMBI yang berjumlah kurang lebih 1.000 orang tersebut mendapat pengawalan ketat dari ratusan petugas keamanan gabungan dari TNI/Polri dan Satpol PP.

Reporter : Rizal